Minggu, 09 Oktober 2016

Wahai Ahlus Sunnah, Bacalah...!!!

Bismillah.

Tiada Ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Tiada daya dan upaya melainkan hanya dengan pertolongan dari-Nya. Semoga limpahan salam dan shalawat senantiasa kita haturkan bagi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, hamba dan rasul-Nya. Semoga menjadi syafa'at bagi kita di akhirat kelak.
Aamiin yaa Robbal 'aalamiin.

Alhamdulillah kita telah memasuki hari ke-4 bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan. Semoga hari-hari yang berlalu di awal Ramadhan ini menjadi hari-hari yang kita senantiasa melakukan berbagai amalan shalih di dalamnya. Amalan yang disertai dengan penuh keikhlasan mengharapkan keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan senantiasa mencocoki petunjuk dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Ramadhan adalah waktu terbaik yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala hadiahkan bagi kaum muslimin untuk melakukan amalan shalih di dalamnya. Sebab di antara 12 bulan dalam penanggalan Islam, ia adalah bulan yang memiliki keutamaan dengan pelipatgandaan pahala. Maka sepantasnyalah seorang hamba untuk senantiasa memanfaatkan setiap detik yang berlalu dalam bulan Ramadhan ini untuk senantiasa menjaga ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Allah Subhanahu wa Ta'ala bersumpah di dalam Al-Qur`an,



"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam keadaan merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shalih. Dan mereka yang saling menasihati dalam kebaikan dan saling menasihati dalam kesabaran."
(QS. Al-'Ashr: 1 - 3)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Setiap manusia itu berusaha. Dengan usahanya, ada yang membebaskan dirinya dari api neraka. Dan ada yang dengan usahanya, justru menghancurkan dirinya ke dalam api neraka."

Mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah jalan yang akan membebaskan seorang hamba dari api neraka. Sebab ia adalah jalan yang lurus, jalan yang telah Allah tetapkan bagi keselamatan seseorang yang mengaku beriman kepada-Nya. Begitu pula dengan mengikuti jejak dari para sahabatnya, tabi'in, tabi'ut tabi'in, dan yang mengikuti mereka dengan benar.

Terkhusus, di bulan Ramadhan ini yang dikenal pula sebagai bulan Al-Qur`an. Maka semoga kita diberi taufiq oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur`an dan mentadabburinya. Sebab ia adalah perkara yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita dari kalangan orang-orang shalih. Ia adalah perkara yang akan memuliakan seorang hamba di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Namun, terkadang rasa malas dalam melakukan sebuah amalan kebaikan menimpa seorang hamba. Seperti misalnya rasa malas untuk membaca Al-Qur`an dan kitab yang berisi keutamaan yang banyak. Kemalasan menjadikan kita berat akan untuk melaksanakan sebuah kebaikan


Terkait dengan hal itu, beberapa saat yang lalu Pengeja menemukan sebuah artikel yang sangat menarik dan menyisakan begitu banyak faidah bagi setiap hamba yang membacanya. Saya lupa situs artikel tersebut untuk dicantumkan di sini. Meski demikian, semoga Allah membalas pemilik situs tersebut dengan kebaikan. Aamiin.

Berikut ini beberapa jejak kebaikan dari para As-Salaf yang sempat Pengeja rangkum. Semoga bisa menjadi moodbooster (penyemangat) dalam melakukan amalan shalih di bulan yang suci ini.

SAYA MALAS BACA BUKU
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah setiap hari membaca 12 jenis ilmu yang berbeda (fiqh, hadits, tafsir, dan sebagainya)

SAYA SERING MENGANTUK, APALAGI KALAU KETEMU BANTAL
Ibnu Jahm rahimahullah membaca kitab jika beliau mengantuk, pada saat yang akan bukan semestinya. Sehingga beliau bisa segar kembali.

SAYA BOSAN MENDENGAR ORANG YANG MEMBAHAS ISI BUKU
Majduddin Ibnu Taimiyah rahimahullah (kakek Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah) jika akan masuk kamar mandi berkata kepada orang yang ada di sekitarnya, "Bacalah kitab ini dengan suara keras agar aku bisa mendengarnya di kamar mandi."

TANPA BANTAL DAN GULING, SAYA TIDAK BISA TIDUR
Al-Hasan Al-Lu'lu'i rahimahullah selama 40 tahun tidaklah tidur kecuali kitab berada di atas dadanya.

KALAU BEPERGIAN SAYA HARUS BAWA HAPE UNTUK BUAT STATUS FB, TWITTER, WHATSAPP
Al-Hafizh Al-Khatib rahimahullah tidaklah berjalan kecuali bersamanya kitab juga dibaca, demikian juga Abu Nu'aim Al-Ashbahani rahimahullah (penulis kitab Hilyatul Awliyaa')

KALAU ADA UANG, SAYA PALING MALAS BELI BUKU
Al-Hafizh Abu 'Alaa Al-Hamadzani  rahimahullah menjual rumahnya seharga 60 dinar untuk membeli kitab-kitab Ibnul Jawaaliiqi rahimahullah.

DALAM SEHARI, SAYA KADANG MEMBACA 1 LEMBAR HALAMAN BUKU
Al-Khatib Al-Baghdadi rahimahullah membaca Shahih Bukhari dalam 3 majelis (3 malam). Setiap malam mulai ba'da maghrib hingga shubuh (jeda shalat).
Catatan: Shahih Bukhari terdiri dari 7008 hadits, sehingga rata-rata satu kali majelis (satu malam) dibaca 2336 hadits.

DI RUMAH, SAYA PUNYA WAKTU MAKSIMAL 15 MENIT UNTUK MEMBACA BUKU
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah rata-rata menghabiskan waktu selama 12 jam sehari untuk membaca buku hadits di perpustakaan.

SETELAH SELESAI 1 BUKU DIBACA, SAYA KADANG SIMPAN DI DOS BUKU, KARENA SUDAH BOSAN DAN TAMAT
Ghalib bin Abdirrahman bin Ghalib Al-Muharibi telah membaca Shahih BUkhari sebanyak 700 kali

SETELAH SELESAI SHALAT, KADANG SAYA NGOBROL DENGAN TEMAN-TEMAN MEMBAHAS FITNAH
Beberapa orang berkata kepad Abdullah bin Mubarak rahimahullah, "Ketika engkau telah menunaikan shalat mengapa engkau tidak duduk bersama kami?" Dia menjawab, "Saya pergi untuk duduk bersama para sahabat dan tabi'in." Mereka bertanya, "Di mana mereka?" Dia menjawab, "Saya pergi lalu membaca kitab-kitab, maka saya mengetahui amal-amal dan keteladanan mereka. Apa yang bisa saya lakukan bersama kalian? Sementara kalian hanya duduk membicarakan aib orang lain."

LEBIH BAIK SAYA MENIKMATI MAKANAN DARIPADA MEMBACA
Imam Ibn 'Uqail Al-Hambali rahimahullah berkata, "Aku menyingkat semaksimal mungkin waktu-waktu makan. Sehingga aku memilih roti basah daripada roti kering, karena selisih waktu mengunyahnya bisa aku gunakan untuk membaca atau menulis suatu faedah yang sebelumnya tidak aku ketahui."
Catatan: Roti basah memerlukan waktu lebih pendek yang cukup untuk membaca 50 ayat, antara 4 - 5 menit

Terakhir, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada Allah, dan jangan malas (patah semangat)."
(HR. Muslim no. 2664)

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala membalas setiap amal kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramadhan ini dengan pahala yang melimpah. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni segala dosa dan kesalahan kita yang telah lalu. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kehidupan kita di masa yang akan datang kehidupan yang bahagia dan dipenuhi dengan cahaya keislaman.

Aamiin yaa Robbal 'aalamiin.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan jujur dan santun.
Syukran.
Barakallahu fiikum