Rabu, 20 Juli 2016

Musuh Terbesar (Bagian 1)



Bismillah.

Tiada Ilah (sembahan yang berhak disembah) selain Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semoga Allah senantiasa memberikan kepada kita rahmat dan naungan cahaya keislaman yang dengannya akan mulia kehidupan kita. Amin. 

Di tulisan kali ini, Pengeja ingin menuliskan sebuah untaian nasihat yang disampaikan oleh Al-Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi Al-Makassary - hafizhahullah, semoga ALLAH senantiasa menjaga beliau -  untuk senantiasa mewaspadai tipu daya dan godaan syaithan. Tulisan ini merupakan khutbah Jum'at beliau yang saya sari. Semoga dapat menjadi nasihat bagi kita semua. Untuk download taushiyah dan khutbah beliau bisa mengunjungi situs pribadi beliau di http://www.dzulqarnain.net

---

Di dalam Al-Quran Al-Karim, Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan musuh terbesar untuk kita semua, yang wajib kita waspadai, yang harus selalu kita ketahui akan permusuhannya yang sangat besar tujuan dan misinya untuk mengajak manusia menjadi penghuni neraka.

Kita harus selalu menganggapnya sebagai musuh, mengingatnya sebagai musuh. Sebab dia adalah musuh yang tidak pernah lalai terhadap kita. Kita lalai terhadapnya, lupa terhadapnya, tapi musuh ini selalu mengingat kita. Musuh ini tidak pernah lalai di dalam menyesatkan kita. Musuh ini menyerang manusia bersama dengan detak nafasnya, berjalan bersama aliran darahnya. Maka dia adalah musuh yang hendaknya kita selalu mengingatnya, dan selalu mengetahuinya, selalu mewaspadai akan makar-makarnya.

Kita diperintah untuk berakal, diperintah untuk berpikir bahwa syaithan ini telah dicipta oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebelum Nabi Adam 'alaihis salam dicipta, dia telah ada. Dan syaithan ini telah menyimpang dari jalan yang lurus. Dan dia telah bersumpah kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk menyesatkan manusia. Dia telah hidup sekian waktu, sekian masa dari sebelum diciptakannya Nabi Adam hingga hari ini. Dan dia akan hidup hingga hari kiamat. Betapa dalamnya pengetahuannya tentang bagaimana menyesatkan  manusia. Dan betapa banyak cara-cara yang dia ketahui di dalam menjerumuskan manusia ini. Maka hendaknya kita mengingat bahwa dia telah menyesatkan banyak generasi. Maka seharusnya kita berakal, kita berpikir terhadap makar-makarnya.

Syaithan ini di dalam menyesatkan manusia memiliki berbagai cara, memiliki berbagai upaya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan di dalam Al-Quran Al-Karim bagaimana jalan-jalan syaithan di dalam menyesatkan manusia. Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah memperingatkan hal tersebut. Maka kita wajib untuk merenungi dan memperhatikan bagaimana syaithan tersebut menyesatkan manusia.

Dari perbuatan syaithan, memberikan janji, memberikan angan-angan. Dan pada hari kiamat, dia akan berlepas diri dari manusia tatkala semuanya menghadapi hukumannya masing-masing, mempertanggungjawabkan amalannya masing-masing. Dan syaithan berlepas diri dari amalan manusia, karena syaithan menjanjikan, dan Allah menjanjikan sedangkan mereka (manusia) mengikuti ajakan dari syaithan. Maka syaithan hanya memberi janji, memberi angan-angan. Dan Allah mengingatkan bahwa tidaklah syaithan menjanjikan kecuali hanya sekedar kedustaan, hanya sekedar prasangka saja. Kemudian Allah tegaskan, mereka inilah tempat tinggalnya neraka jahannam dan mereka mendapatkan tempat kembali, tidak mendapatkan tempat untuk menghindar darinya. 

Di antara langkah-langkah syaithan dalam fitnah terhadap manusia seperti seorang lelaki yang difitnah dengan seorang wanita. Dalam sebuah syair Arab:

Nazhrotun fabtisaamatun fasalaamun fakalaamun famau’idun  faliqoo u

Asalnya adalah sekedar ia melihat,  setelah itu tersenyum,  setelah itu berkenalan, setelah itu berbicara,  setelah berbicara ada janji, setelah berjanji ada pertemuan.

Dan perhatikan bagaimana syaithan mengarahkan manusia kepada kejelekan. Setahap demi setahap yang menjauhkannya dari  agama ALLAH Subhanahu wa ta’ala.
---

Semoga ALLAH Subhanahu wa Ta'ala menjauhkan kita dari segala tipu daya dan makar syaithan. Dan semoga ALLAH SUbhanahu wa Ta'ala menghindarkan kita semua dari mengikuti segala bentuk langkah dan ajakan dari syaithan. Dan semoga ALLAH Subhanahu w Ta'ala menjaga agama kita dan menguatkan kita semua di atas keislaman dan sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam di kehidupan dunia ini, di kehidupan di alam kubur, dan di kehidupan tatkala kita semua kembal kepada-Nya.

Aamiin yaa Robbal 'aalamiin.

Insya ALLAH kelanjutannya di Musuh Terbesar (Bagian 2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan jujur dan santun.
Syukran.
Barakallahu fiikum